Sistem Pemantauan Kualitas Air Sungai Kota Yogyakarta
Pemantauan dan data kualitas air sungai untuk masyarakat daerah aliran sungai.
Lokasi Pemantauan
Kualitas Air Sungai Gajahwong
pH
7.4
↑ 0.4 dari netralSuhu
29°C
Kekeruhan
411 NTU
↑ jauh di atas ambang batas normalTDS
229 ppm
Status Keseluruhan
Buruk
Masalah Utama
Data dari Google Sheets
Tren Kualitas Air
- pH 6.5–8.5: Kondisi ideal untuk kehidupan air
- pH < 6.5: Terlalu asam, berbahaya bagi ikan dan mikroorganisme
- pH > 8.5: Terlalu basa, bisa menandakan limbah kimia
Penjelasan Parameter Kualitas Air
Memahami parameter kualitas air penting untuk membuat keputusan yang tepat tentang penggunaan air. Berikut adalah informasi tentang setiap parameter yang kami pantau.
pH - Ukuran Keasaman dan Kebasaan
Apa itu pH?
pH mengukur seberapa asam atau basa (alkali) air.
- pH di bawah 7: Asam
- pH 7: Netral
- pH di atas 7: Basa
Rentang Normal
Ideal: 6,5 – 8,5
Jika terlalu rendah (asam):
- Rasa logam pada air
- Korosi pipa
- Kematian organisme
Jika terlalu tinggi (basa):
- Rasa pahit pada air
Mengapa pH penting?
- Kehidupan akuatik: Sebagian besar organisme berkembang di pH 6,5–8,5
- Reaksi kimia: Mempengaruhi perilaku zat kimia pada air
- Efektivitas pengolahan: Mempengaruhi efisiensi proses disinfeksi dan pengolahan air
- Infrastruktur: Air yang asam dapat mengkorosi pipa dan peralatan
Penyebab alami variasi pH:
- Kondisi geologis (kapur meningkatkan pH, granit menurunkan pH)
- Fotosintesis (meningkatkan pH saat siang hari)
- Curah hujan (sedikit asam)
Sumber perubahan pH yang mengkhawatirkan:
- Limbah industri
- Drainase tambang (sering sangat asam)
- Larian air dari pertanian
Suhu - Kondisi Termal
Apa itu Suhu Air
Suhu mengukur energi termal molekul air. Sungai secara alami bervariasi dalam suhu berdasarkan musim, waktu hari, kedalaman, dan keteduhan.
Rentang Normal
Ideal: 15°C – 30°C
Jika terlalu tinggi:
- Penurunan kadar oksigen
- Tekanan pada spesies air dingin
- Peningkatan pertumbuhan alga
- Kadar bakteri lebih tinggi
Jika terlalu rendah:
- Penurunan aktivitas biologis
- Penurunan laju metabolisme organisme akuatik
- Menurunnya keanekaragaman hayati
Metode pengujian
- Termometer digital
- Sensor inframerah
- Pencatat data
Suhu memengaruhi:
- Kadar oksigen: Air yang lebih hangat menyimpan lebih sedikit oksigen terlarut
- Laju metabolisme: Mengontrol kecepatan proses biologis dan kimia
- Distribusi spesies: Setiap organisme memiliki rentang suhu ideal untuk berkembang
- Toksisitas polutan: Banyak zat pencemar menjadi lebih beracun pada suhu tinggi
Perubahan Suhu Alami vs. Mengkhawatirkan
Penyebab alami variasi suhu:
- Perubahan musim
- Siklus suhu harian (diurnal)
- Kedalaman dan kecepatan aliran sungai
- Keteduhan dari vegetasi
Sumber perubahan suhu yang mengkhawatirkan:
- Polusi termal dari pembuangan industri
- Penghilangan vegetasi tepi sungai
- Limpasan perkotaan dari permukaan yang panas
- Perubahan iklim (tren pemanasan jangka panjang)
Kekeruhan - Kejernihan Air
Kekeruhan mengukur kekeruhan atau kekaburan air yang disebabkan oleh partikel tersuspensi yang mengurangi transmisi cahaya. Diukur dalam Nephelometric Turbidity Units (NTU).
Rentang Normal
- Air minum: <1 NTU
- Rekreasi: <5 NTU
- Habitat ikan: <10 NTU <1 NTU
Mengapa Kekeruhan penting?
Kekeruhan memengaruhi:
- Penetrasi cahaya: Membatasi fotosintesis pada tanaman akuatik
- Visibilitas: Memengaruhi makan untuk predator visual
- Suhu: Partikel tersuspensi menyerap panas dari sinar matahari
- Biaya Pengolahan: Kekeruhan lebih tinggi memerlukan pengolahan lebih intensif
- Kualitas habitat: Sedimen dapat menyumbat insang dan menenggelamkan habitat
Tingkat Kekeruhan Alami vs. Mengkhawatirkan
Penyebab alami kekeruhan:
- Kejadian badai dan aliran tinggi
- Limpasan musim semi/pencairan salju
- Proses erosi alami
- Material organik (daun, alga)
Sumber kekeruhan yang mengkhawatirkan:
- Limpasan lokasi konstruksi
- Praktik pertanian tanpa pengendalian erosi
- Deforestasi dan gangguan lahan
- Pengerukan dan aktivitas dalam aliran
Perubahan Suhu Alami vs. Mengkhawatirkan
Penyebab alami variasi suhu:
- Perubahan musim
- Siklus suhu harian (diurnal)
- Kedalaman dan kecepatan aliran sungai
- Keteduhan dari vegetasi
Sumber perubahan suhu yang mengkhawatirkan:
- Polusi termal dari pembuangan industri
- Penghilangan vegetasi tepi sungai
- Limpasan perkotaan dari permukaan yang panas
- Perubahan iklim (tren pemanasan jangka panjang)
TDS (Total Zat Terlarut) - Material Terlarut
Total Zat Terlarut (TDS) mengacu pada gabungan semua zat anorganik dan organik yang terlarut dalam air. Diukur dalam miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm).
Rentang Normal
- Air tawar: <500 mg/L
- Air minum ideal: <300 mg/L
- Penggunaan pertanian: <1000 mg/L
Mengapa TDS penting?
- Rasa air: Kadar lebih tinggi dapat menyebabkan rasa pahit atau asin
- Organisme akuatik: Adaptasi terhadap rentang salinitas tertentu
- Penggunaan pertanian: Dapat memengaruhi hasil panen pada kadar tinggi
- Umur peralatan:Dapat menyebabkan kerak pada pipa dan peralatan
- Persyaratan pengolahan: Metode penghilangan berbeda untuk zat berbeda
Tingkat TDS Alami vs. Mengkhawatirkan
Sumber alami zat terlarut:
- Mata air mineral dan formasi geologis
- Pelapukan alami batu, tanah, dan vegetasi
- Dekomposisi alami bahan organik
Sumber TDS yang mengkhawatirkan:
- Limpasan garam jalan
- Pupuk dan pestisida pertanian
- Pembuangan industri
- Operasi pertambangan
- Limbah dan air limbah
Apabila TDS tinggi
- Rasa tidak enak (pahit, asin, atau logam)
- Pembentukan kerak dalam pipa dan perlengkapan
- Hasil panen berkurang saat digunakan untuk irigasi
- Kerusakan peralatan dan perlengkapan
- Tekanan pada organisme air tawar
- Meter TDS
- Meter konduktivitas dengan konversi
- Metode gravimetrik (laboratorium)s
Metode Pengujian
Kesimpulan
Sungai Gajahwong masih berada pada kualitas yang buruk dan hanya bisa digunakan untuk irigasi dan kegiatan sejenis lainnya. Tidak disarankan menggunakan air sungai ini untuk kegiatan sehari-hari karena dapat memengaruhi kesehatan.